Monday, June 20, 2011

Pemanfaatan Bentonit Dan Yodium

1. jelaskan secara mendetail jenis bentonit serta cara pengolahannya yang digunakan sebagai lumpur pemboran dan yang digunakan untuk penjernih minyak kelapa.
1)      Jenis-jenis bentonit ada dua, yaitu:
a.       Natrium Bentonit
Na bentonit memiliki daya mengembang hingga delapan kali apabila dicelupkan ke dalam air, dan tetap terdispersi beberapa waktu di dalam air. Dalam keadaan kering berwarna putih atau cream, pada keadaan basah dan terkena sinar matahari akan berwarna mengkilap.
Perbandingan soda dan kapur tinggi, suspensi koloidal mempunyai pH: 8,5-9,8, tidak dapat diaktifkan, posisi pertukaran diduduki oleh ion-ion sodium (Na+). Mengandung relatif banyak ion Na+ dibandingkan ion Ca++ and Mg++, kandungan Na2O>2%, sering dipakai sebagai Galian.
Penggunaan yang utama adalah untuk  lumpur (bor) pembilas dalam kegiatan pemboran, pembuatan pellet biji besi, penyumbat kebocoran bendungan/kolam.

b.      Ca, Mg Bentonit
Tipe bentonit ini kurang mengembang apabila dicelupkan ke dalam air, dan tetap terdispersi di dalam air, tetapi secara alami atau setelah diaktifkan mempunyai sifat menghisap yang baik. Perbandingan kandungan Na dan Ca rendah, suspensi koloidal memiliki  pH: 4-7. Posisi pertukaran ion lebih banyak diduduki oleh ion-ion kalsium dan magnesium.
Dalam keadaan kering bersifat rapid slaking, berwarna abu-abu, biru, kuning, merah dan coklat. Penggunaan bentonit dalam proses pemurnian minyak goreng perlu aktivasi terlebih dahulu
2)      Cara pengolahan bentonit sebagai lumpur pemboran (mudflush), yaitu:
Aktivasi bentonit untuk lumpur bor adalah proses merubah Ca-bentonit menjadi Na-bentonit dengan cara penambahan senyawa alkali, yaitu sodium karbonat (NaCO3) dan sodium hidroksida (NaOH). Dengan aktivasi ini diharapkan terjadi perubahan sifat hidrasi, dispersi, reologi, swelling, dan sifat lainnya dari bentonit, sehingga dapat digunakan untuk lumpur bor.
Agar reaksi lebih sempurna perlu diperhatikan aspek waktu kontak, penekanan dan aspek lainnya.
3)      Cara pengolahan bentonit sebagai penjernih minyak kelapa, yaitu:
                         a.            Bahan baku bentonit alam dikeringkan dengan cara dijemur untuk mengurangi kandungan airnya.
                         b.            Proses pemecahan dan penggerusan dimana bentonit dipecah menjadi dua ukuran, masing-masing sebesar biji kacang tanah dan setengah dari ukuran biji kacang tanah. Hasil pecahan bentonit dicuci sampai bersih, lalu dikeringkan (dijemur atau di oven).
                         c.            Bentonit kering masing-masing dimasukkan ke dalam tabung penyaring (1) untuk ukuran besar dan tabung penyaring (2) untuk ukuran kecil, dengan jumlah masing-masing sebanyak ½ kg (dapat digunakan untuk 20 liter minyak goreng).
                        d.            Masukkan minyak goreng ke dalam tabung penyaring (1), tahan beberapa menit, buka kran dan dialirkan ke tabung penyaring(2), tahan beberapa menit, lalu ditampung di ember. Lakukan proses ini 3 kali.
                         e.            Minyak yang sudah disaring, dicampur dengan larutan soda api (1 sendok the soda api ditambah 1 l air) dengan perbandingan 2 :1 ( 2 bagian minyak, 1 bagian larutan soda api). Aduk sampai merata sampai cairan agak mengental berwarna keputih-putihan.
                          f.            Campuran (e) dimasukkan ke dalam tabung pemisah sabun (3), biarkan beberapa menit sampai air berpisah dengan minyak (air di bagian bawah dan minyak di bagian atas). Kemudian bagian air (bawah) di buang.
                         g.            Cuci bagian minyak dengan air panas dengan perbandingan 1: 1 (1 bagian air panas, 1 bagian minyak). Aduk merata dan lakukan pemisahan pada tabung pemisah sabun (3) seperti pada cara (e). Lakukan pencucian 3 kali.
                         h.            Minyak yang sudah dicuci, dipanaskan secara perlahan (api kecil) selama 3 – 4 jam, untuk menghilangkan kadar air dalam minyak.
                           i.            Minyak yang telah dipanaskan disaring dengan kain, dinginkan dan masukkan ke dalam botol atau jerigen. Minyak siap digunakan.

2. jelaskan secara mendetail jenis dan cara pengolahan yodium yang digunakan dalam industry farmasi dan pencampuran garam dapur.
Proses  pengolahan untuk mendapatkan  yodium dari air asin  dapat dilakukan  dengan  berbagai cara antara lain proses silver nitrat, proses tembaga, proses  blow-out, proses absorpsi karbon aktif,  proses besi sulfat dan tembaga sulfat dan proses yang terakhir adalah proses elektrolisis. Sampai saat ini, hanya  4 proses yang  masih digunakan yaitu proses tembaga, proses absorpsi karbon aktif, proses elektolisis dan proses besi sulfat.
a.       Proses perak nitrat
Larutan  perak  nitrat ditambahkan  ke dalam larutan air-asin, maka akan terbentuk endapan  perak yodida. Kemudian disaring dan ditambahkan serbuk besi sehingga terbentuk logam perak dan larutan fero yodida.
Logam perak yang  terbentuk dilarutan lagi dengan asam nitrat dan digunakan lagi sebagai pelarut untuk mengekstraksi yodium dari larutan air-asin. Kemudian kedalam larutan fero yodida dihembuskan gas klorin untuk membebaskan yodium. Proses perak nitrat sudah tidak digunakan lagi.
b.      Proses tembaga
Pada proses tembaga, gas klorin ditambahkan kedalam larutan air-asin yang telah diklarifikasi maka yodium yang  ada  pada larutan air-asin tersebut akan terbentuk menjadi elemen yang bebas.
Selanjutnya larutan yang mengadung yodium bebas  tersebut dilewatkan  pada  kawat yang dibungkus atau dilapisi tembaga, sehingga akan terbentuk tembaga yodida yang tidak larut dan akan menempel yang selanjutnya dengan mudah untuk dilepaskan dari kawat tersebut.
Pada interval waktu tertentu, kawat tembaga yang telah banyak mengandung deposit tembaga yodida dipindahkan dan kemudian dicuci dengan air untuk dipisahkan tembaga yodidanya dengan cara filtrasi. Tembaga yodida hasil pemisahan kemudian dikeringkan.
c.       Proses absorpsi
Pada proses absorpsi menggunakan karbon aktif. Pada proses ini dilakukan pengendapan I2 dari ion yodium yang terikat sebagai senyawa NaI dan atau KI atau senyawa yodium lainnya yang terdapat pada air-asin tersebut melalui proses oksidasi dengan penambahan larutan oksidator NaNO2 dan H2SO4.
Selanjutnya endapan yodium (I2) tersebut diabsorpsi dengan karbon aktif. Endapan Yodium yang terserap oleh karbon aktif tersebut kemudian diekstraksi bertahap dan selanjutnya dioksidasi sehingga diperoleh endapan Yodium (I2) dengan kualitas dan kuantitas tertentu.

d.      Proses Elektrolisis
Pada proses  elektrolisis,  larutan air-asin yang telah ditambahkan larutan asam sulfat kemudian dielektolisa dan yodium yang terbebaskan kemudian diserap oleh karbon aktif

1 comment: