Tuesday, January 4, 2011

PENGANTAR TEKNOLOGI MINERAL

Ciri Utama Industri Pertambangan

1.Penyebaran Mineral Yang Tidak Merata Pada Kulit Bumi
2.Kadar Mineral Berharga Jauh Lebih Kecil Dibanding Dengan Material Keseluruhan  Yang Perlu Digali
3.Penggalian/eksploitasi Yang Dilakukan, Merusak Bentang Alam
4.Padat Modal, Perlu Pekerja Khusus
Sistem penambangan terbagi atas :
1. Tambang terbuka (surface mining)
2. Tambang bawah tanah (underground
     mining)
3. Tambang bawah air (under water mining)
Faktor-faktor yang menentukan dalam pemilihan sistem dan metode penambangan :
1. Karakteristik spasial endapan
  a. Ukuran (dimensi, terutama tinggi atau  ketebalan)
  b. Bentuk (tabular, lensis, massive, tdk. Beraturan)
  c. Kedudukan (kemiringan atau dip)
  d. Kedalaman
2. Kondisi geologi dan hidrologi
  a. Mineralogi dan petrografi ( mis. sulfida, oksida dsb.)
  b. Komposisi kimia ( unsur utama atau hasil samping)
  c. Struktur endapan ( lipatan, patahan, intrusi)
  d. Bidang lemah (kekar, rekahan, belahan, cleat pada batubara)
  e. Keseragaman, ubahan, pelapukan
  f. Air tanah dan hidrologi (kejadian, laju aliran, muka air tanah)
3. Sifat-sifat Geoteknik (mekanika tanah dan batuan)
  a. Sifat elastis (kekuatan, modulus elastisitas, poison ratio)
  b. Perilaku plastis atau viscoelastis (aliran, rayapan)
  c. Kondisi tegangan (asli atau modifikasi oleh penambangan)
  d. Konsolidasi, kompaksi, dan kompetensi
  e. Sifat fisik lainnya ( berat jenis, porositas, permiabilitas)
4. Pertimbangan Ekonomi
  a. Cadangan ( tonase dan kadar)
  b. Tingkat produksi ( output per unit waktu)
  c. Jangka waktu penambangan (periode operasi )
  d. Produktivitas
  e. Biaya penambangan

5. Faktor Teknologi
  a. Perolehan penambangan (mining recovery)
  b. Dilusi penambangan (mining dilution)
  c. Fleksibilitas metode terhadap perubahan situasi
  d. Selektifitas metode untuk membedakan bijih & limbah
  e. Konsentrasi atau distribusi pekerjaan
  f. Modal, tenaga kerja, dan intensitas mekanisasi
6. Masalah Lingkungan
  a. Kontrol lahan untuk menjaga integritas bukaan
  b. Subsidence
  c. Kontrol udara (ventilasi, panas dan kelembaban)
  d. Ketenaga Kerjaan ( rekruitmen, training, kesehatan dan
      keselamatan, pemukiman dan masyarakat sekitar)

Tambang terbuka : adalah suatu sistem penambangan dimana seluruh aktifitasnya berhubungan langsung dengan udara luar.
Berdasarkan macam material yang ditambang,maka Tambang terbuka dibagi menjadi :
1.Open pit/open cut : adalah sistem penambangan yang diterapkan untuk endapan bijih logam. Misal:
  a. Tambang Nikel di Pomalaa, Soroako  dan Gebe.
  b. Tambang Tembaga di Sumbawa
  c. Tambang Emas di Gorontalo, Pongkor dan Gn. Muro.
  d. Tambang Timah di P.Bangka
2. Quarry : adalah sistem penambangan yang dipergunakan untuk endapan mineral industri atau bahan bangunan. Contoh :
  a. Tambang Granit di P. Karimun, Riau
  b. Tambang Marmer/Batugamping di Maros dan Pangkep
  c. Tambang Batukapur untuk semen di Maros dan Tonasa - 
         Pangkep,
3. Stripping/Open Cast Mine : adalah sistem penambangan yang diterapkan pada endapan yang letaknya relatif mendatar.
  Contoh : tambang batubara di Tanjung Enim- Sumatera Selatan, serta Tanjung, Kutai, dan Berau di Kalimantan
Tambang Bawah Tanah : adalah sistem penambangan dimana seluruh aktifitasnya tidak berhubungan langsung dengan udara luar. Berdasrkan cara penyanggaannya, maka tambang bawah tanah dibagi atas :
-Untuk Batubara :
  a. Long wall method
  b. Room & pillar method
-Untuk endapan bijih :
  a. Open stope methods
      - (underground) glory Hole
      - Gophering
      - Shrinkage stoping
      - Sub level stoping
b. Supported methods
        - Cut and fill
        - Stull stoping
        - Square setting
        - Shrink and fill stoping
  c. Caving methods
        - Block caving
        - Sublevel caving
        - Top slicing

   

No comments:

Post a Comment