Monday, June 7, 2021

Membuat peta menggunakan aplikasi (ArcGIS)

 

Peta adalah gambaran konvensional permukaan bumi baik sebagian atau seluruhnya, pada bidang datar yang diperkecil dengan skala dan dilihat dari atas dengan tulisan tertentu sebagai tanda.

Menurut ICA (International Cartographic Association), peta adalah suatu gambaran yang berskala pada medium yang datar. Memiliki kenampakan nyata dan abstrak yang telah dipilih sebelumnya, dan berada dalam hubungan dengan permukaan bumi atau benda langit yang lain.

Menurut Bakosurtanal atau Badan Koordinasi Survei dan Pemetaan Nasional. Peta merupakan wahana bagi penyimpanan dan penyajian data kondisi lingkungan, menjadi sumber informasi bagi para perencana dan pengambilan keputusan pada tahapan dan tingkatan pembangunan.

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), peta diartikan sebagai suatu gambar atau lukisan pada kertas yang menunjukkan letak tanah, laut, sungai, gunung, dan lain sebagainya. Peta juga menjadi representasi melalui gambar suatu daerah yang menyatakan sifat, seperti batas daerah, sifat permukiman, dan denah.

Peta juga didefinisikan sebagai gambaran permukaan bumi pada bidang datar yang diperkecil dari ukuran aslinya. Isi peta mewakili beberapa area dan berisi rincian informasi geografis. Perbandingan antara jarak yang diukur pada peta dan jarak yang sesuai dengan di bumi disebut dengan skala. Skala merupakan elemen penting dari peta dan menetapkan batas informasi dan tingkat realitas.

Fungsi Peta Fungsi dari sebuah peta adalah sebagai berikut:

a)      Memberi informasi kepada pembaca mengenai letak relatif maupun absolut suatu daerah terhadap daerah lainnya di permukaan bumi.

b)      b. Kondisi fisik non-fisik suatu daerah misalnya kepadatan, jumlah penduduk, persebaran, dan lain-lain.

c)      Memperhatikan ukuran dengan peta sehingga dapat diukur luas wilayah dan jarak di permukaan bumi.

d)      Menyajikan data tentang potensi suatu daerah.

e)       Sebagai alat bantu dalam hal penelitian lapangan, operasi militer, perencanaan suatu wilayah, jelajah alam dan lain-lain.

Tujuan Pembuatan Peta

1.      Menyimpan dan mengkomunikasikan informasi spasial/keruangan.

2.      Membantu suatu pekerjaan misalnya membuat jalan, saluran irigasi, dan navigas

3.       Membantu dalam pembuatan suatu desain wilayah misalnya perencanaan komplek pemukiman, jalur hijau, dan kompleks perniagaan.

4.      Membantu analisis data spasial misalnya menghitung volume debit air, dan lain-lain

Jenis-Jenis Peta berdasarkan Skala

jenis peta berdasarkan skala dibagi menjadi lima, yaitu peta kadaster, peta skala besar, peta skala sedang, peta skala kecil, dan peta skala geografis.

SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS (SIG)

Sistem Informasi Geografis (SIG) adalah suatu sistem informasi yang di rancang untuk bekerja dengan data yang bereferensi spasial atau berkoordinat geografi atau dengan kata lain suatu SIG adalah suatu sistem basis data dengan kemampuan khusus untuk menangani data yang bereferensi keruangan (spasial) bersamaan dengan seperangkat operasi kerja. Disamping itu, SIG juga dapat menggabungkan data, mengatur data, dan melakukan analisis data yang akhirnya akan menghasilkan keluaran yang dapat dijadikan acuan dalam pengambilan keputusan pada masalah yang berhubungan dengan geografi.

Georeferencing merupakan proses pemberian reference geografi dari objek berupa raster atau image yang belum mempunyai acuan sistem koordinat ke dalam sistem koordinat dan proyeksi tertentu. Proses ini diperlukan ketika akan melakukan input data berupa data raster (hasil scan) ke dalam SIG (ARCGIS).

Data vektor merupakan tipe data yang umum ditemukan dalam SIG. sebuah vektor pada intinya merupakan sesuatu yang berbentuk sebuah titik, atau garis yang menghubungkan titik-titik tersebut. Dengan kata lain, titik, garis, dan poligon merupakan vektor (garis sekarang). Proses layout merupakan proses pengaturan peta untuk disesuaikan dengan syarat-syarat kartografi. Layout disusun sebagai bagian awal untuk sharing kepada pengguna peta sehingga informasi yang disampaikan dalam peta teersebut dapat dibaca dengan baik.

 

A.    Digitasi

 

Digitasi merupakan proses mengubah fitur geografis pada peta analog (format raster) menjadi format digital (format vektor) menggunakan meja digitasi digitizer yang dihubungkan dengan komputer. Digitizer merupakan perangkat pada meja digitasi digunakan untuk melacak fitur fitur yang ada pada peta analog yang kemudian disimpan sebagai data spasial. Digitasi merupakan bagian dari proses pemetaan digital. Secara umum dapat didefinisikan sebagai proses konversi data analog ke dalam format digital. Objek-objek tertentu seperti jalan, rumah, sawah dan lain-lain yang sebelumnya dalam format raster maka menjadi objek-objek vektor.

B.     Peta Digital

Menurut ICA (International Cartographic Association), peta merupakan gambaran representasi unsur-unsur kenampakan abstrak yang dipilih dari permukaan bumi yang ada kaitannya dengan permukaan bumi dan benda-benda angkasa, yang pada umumnya digambarkan pada suatu bidang datar dan diperkecil atau diskalakan.Peta digital adalah presentasi fenomenageografis yang disimpan untuk ditampilkan dan dianalisis oleh komputer secara digital.

 

C.    Sistem Informasi Geografi

Sistem Informasi Geografis (SIG) merupakan suatu sistem informasi berbasis komputer untuk menyimpan, mengelola dan menganalisis, serta memanggil data bereferensi geografis. SIG dirancang untuk mengumpulkan, menyimpan, dan menganalisis objek-objek dan fenomena di mana lokasi geografis merupakan karakteristik yang penting atau kritis untuk dianalisis. Dalam pengoperasiannya SIG ini terdiri atas beberapa komponen di mana komponen SIG meliputi peranglat keras (Hardware), perangkat lunak (Software), dan sumber daya manusia yang mengoperasikannya (Brainware) Adapun dalam pengoperasian-nya SIG dapat digunakan bila data inputnya merupakan data spasial dan tabular. Data spasial berupa peta, data GPS, data penginderaan jauh (foto udara dan citra satelit), dan data hasil dari interpretasi data penginderaan jauh

D.    Data Spasial

Data spasial adalah proses yang menggambarkan objek-objek spasial di dunia nyata sehingga objek-objek yang dirasakan dapat dipresentasikan dalam bentuk notasi yang bisa dimengerti dan digunakan. Data Spasial terdiri dari 2 (Dua) komponen yaitu:

1.   Data Geomatic

2.    Data Thematic

3.    Data spasial dapat dihasilkan

A.    Cara membuat peta menggunakan aplikasi ArcGis 

  •   masuk pada aplikasi ArcGis dan pada tampilan utama klik Add Data untuk memasukkan data Peta Dasar.


  • setelah Add Data tertampil. Kemudian pilih file Peta Dasar lalu klik add.

         

  •       lik kanan pada peta, lalu propertis, coordinate system plih WGS 1984

            

  • .      lalu klik General, display > digreess minutes second
  •      Ambil Georeferencing, lalu add control point




  • 1.      Setelah titik satu terpilih klik input DMS. Lakukan cara yang sama untuk pembuatan titik 2,3 dan 4,kemudian klik View link table untuk menampilkan nilai error, dengan maksimum nilai error sebesar 0,005.

  • 1.       Kemudian Klik Georeferencing lalu pilih Rectify untuk membuat data menjadi format Tiff.

A.    Proses Digitasi

  • Setelah itu klik catalog yang berada di ujung untuk memulai proses Digitasi dengan menambahkan layers terlebih dahulu. Setelah folder ditemukan lalu klik kanan kemudian klik shapefile.
  • Kemudian ganti nama shapefile sesuai keterangan pada peta yaitu misal membuat Ibu Kota Kelurahan dengan type point Kemudian klik Edit> lalu klik WGS I984, lakukan kesemua data SHP Kelurahan

  •        Lakukan hingga semua shp kelurahan siap
  • Kemudian pilih Editor lalu klik Start Editing untuk memulai proses Digitasi.

  • Setelah Create Features muncul Kemudian memilih mana yang lebih dulu di edit untuk proses digitasi, lakukan kesemua data shp 


 Layout

 Setelah itu lakukan Layout pada peta dengan mengklik Layout View.  lalu atar ukuran kertas, klik file > page and prin setup > atur ukuran kertas > landscape.






https://auspiceguile.com/inp05n0e58?key=2446576e93e3c56a98a7dbbe75c0ae06

No comments:

Post a Comment